6 Jun 2014

Statistik Deskriptif dalam Penyusunan Skala Psikologis

salam..
saya menuliskan ini, karena beberapa hari ini sering ada yang bertanya soal tajuk ini. walaupun mungkin ini terkesan 'telat' untuk teman-teman semester IV ya (karena udah dekat batas waktu pengumpulan PSP), tapi semoga bisa bermanfaat. paling tidak untuk teman-teman angkatan selanjutnya yang akan memerlukan.

~~~

A. Mean dan Standar Deviasi, Hipotetik dan Empirik

contoh:
saya memiliki sebuah angket, yang menggunakan skala likert, dengan rentang skor jawaban 1-4 (Sangat Setuju; Setuju; Tidak Setuju; Sangat Tidak Setuju). skala tersebut terdiri dari 10 aitem saja.

1. Mean Hipotetik


Rumus Mean Hipotetik

perlu jadi catatan, bahwa yang dihitung dalam rumus ini hanyalah aitem yang valid/sahih saja.yang masih didiskusikan adalah, penggunaan semantik. karena rentang jawabannya dimulai dari 0. 
tapi bisa menggunakan rumus yang sudah lazim digunakan di kampus kita, yaitu:

Mean Hipotetik = (JumlahAitemSahih x 5) + 0,5 

2. SD Hipotetik

Rumus SD Hipotetik
Rumus Simpangan Baku / Standar Deviasi Hipotetik

- skor maksimal adalah sebuah nilai yang didapat jika subjek menjawab di rentang 4 semua
(contoh: menjawab SETUJU semuapada skala yang seluruh aitemnya adalah Favourable).


- skor minimal adalah sebuah nilai yang didapat jika subjek menjawab di rentang 1 semua
(contoh: menjawab SANGAT TIDAK SETUJU semua, pada skala yang seluruh aitemnya adalah Favourable)


3. Mean Empirik

Untuk menghitung Mean Empirik & SD Empirik, kita menggunakan contoh data di tabel berikut ini:


Mean empirik ini menggunakan rumus rataan/rerata/rata-rata yang umum kita pakai:

pada contoh tabel diatas diketahui,
- total nilai x (x) = 20
- jumlah data (n) = 5

maka mean data tersebut,
= 20 : 5
= 4

4. SD Empirik

Untuk menghitung SD Empirik, kita menggunakan rumus:



masih menggunakan data yang sama seperti sebelumnya, langkah simpel nya seperti berikut:
1. Setelah mendapatkan mean, kita kurangi setiap nilai data (x) dengan nilai mean. hasilnya ada di kolom (x-μ)
2. Kemudian, nilai tersebut kita kuadratkan. hasilnya adalah kolom (x-μ)².
3. Kita jumlahkan seluruh hasil (x-μ)² tersebut. Pada contoh tabel diatas, nilai (x-μ)² adalah 15.

penghitungan SD pada contoh tabel diatas adalah:
= √15/5
= √3
1.732



B. Penghitungan dengan SPSS

1. Penghitungan Mean dan SD Empirik

Step penghitungan Mean dan SD Empirik adalah sebagai berikut:
1. Masuklah ke menu Analyze - Descriptive Statistics - Descriptives

2. Masukkan variabel yang ingin di ukur, ke kotak Variable(s),
pada menu Statistics klik kotak Mean dan Standard Deviation, lalu klik OK!

3. lihat hasil Mean dan Standard Deviation yang ada. itu merupakan Mean dan SD Empirik.

2. Kategorisasi: Mengelompokkan Data

Untuk mengelompokkan data, tentu kita harus lebih dulu memiliki tabel kategori. contohnya seperti berikut ini:



untuk melakukan kategorisasi secara otomatis melalui SPSS, diperlukan dua tahap.

TAHAP 1: Recode

fungsi recode adalah mengelompokkan data-data yang kita miliki, ke dalam kategori "tinggi","rendah", dsb. tapi masih menggunakan koding berupa angka. berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Pilih Menu Transform - Recode - Into Different Variables 
Masukkan variabel yang ingin dikategorisasikan ke kotak Input Variable.
Pada menu Output Variable, tulis “Kategori” kemudian tekan “Change”

 2. Masuk menu Old and New Variables

-Klik Range Lowest through: tulis 10 pada Lowest Trough
 dan ketik 1 pada New Value, klik Add

-Klik Range, dan  pada kolom Range, isi 11 Through 21;
dan tulis 2 pada kotak New Value, klik Add.

-Klik Range___through highest : tulis 21 
dan tulis 3 pada kotak New Value, klik Add

-Klik Continue. Hasil akan muncul di menu data SPSS

Menu Recode into Different Variables: Old and New Values

TAHAP 2: Pemberian Nama Kode Kategori

Pemberian Nama Kode kategori, adalah mengubah kode-kode yang sudah kita dapatkan sebelumnya, menjadi nama dengan label. contohnya, kelompok data kode 1 kita anggap sebagai data "rendah", kode 2 sebagai "sedang", dan sebagainya.

cara mengganti kode dengan label, masuklah ke jendela Variable View di bagian kiri bawah program SPSS. Klik kotak pertemuan antara baris bernama kategori dan kolom Values,



 sehingga muncul menu seperti dibawah ini.


− Tulis “1” di menu Value, tulis “Rendah” di menu Value Label, klik Add
− Tulis “2” di menu Value, tulis “Sedang” di menu Value Label, klik Add
− Tulis “3” di menu Value, tulis “Tinggi” di menu Value Label, klik Add
− klik OK. dan secara otomatis, setiap data kita akan terkategorikan sesuai norma yang telah kita masukkan tadi.

Jika setelah dilakukan proses diatas tapi data numerik tidak berubah menjadi "Tinggi","Sedang", atau "Rendah", coba check di View - Value View. centang di Value View tersebut.


3. Kategorisasi: Menghitung Frekuensi tiap Kategori

Masuklah ke menu Analyze  - Descriptive Statistics - Frequencies.
Masukkan variabel “Kategori” ke kotak Variable(s).
Klik OK.

pada tabel akan terlihat FREKUENSI dan PERSENTASE, seperti contoh tabel hasil SPSS berikut ini.

~~~
so, demikian sedikit teknik penghitungan di uji deskriptif, yang digunakan di Bab IV Metodologi Penelitian Kuantitatif. berdasarkan tuntunan langkah-langkah ini, saya ada dua kesimpulan:
1. SPSS Mudah kan?
2. PSP/Kuantitatif gampang kan? :)

semoga berguna....

Previous Post
Next Post