1 Apr 2015

Opini tentang MetPen Diferensial Psikologi


Salam.

Saya menuliskan ini awalnya sebagai bahan analisa saya terhadap suatu jurnal untuk didiskusikan bersama. lalu kemudian saya share disini agar bisa bermanfaat lebih luas. 

***

METODOLOGI DIFERENSIAL

Kita sering kali (terutama yang di bidang industry, bahkan yang semester lanjut pun) terlalu terpaku pada judul yang menggunakan metode statistic korelasional. Hubungan X, Y, dan Z. jarang sekali menyentuh metode diferensial. Padahal, banyak sekali fenomena pengukuran diferensial. Saya kasih contoh yang sudah umum saja:

contoh: “perbedaan tingkat stress penduduk kota samarinda dan kota Balikpapan”.
Fenomenanya, banyak yang bilang tinggal di Balikpapan lebih enak dibanding di Samarinda. So, kenapa kita tidak mencoba untuk mengukurnya? Kalau memang secara empiric terdapat perbedaan, kita bisa pelajari sebab-sebab orang stress di samarinda. Dan akhirnya kita bisa mengeliminirnya. Knowing, before curing.

Contoh lain: “perbedaan kecemasan UN pada siswa berdasarkan dukungan material orang tua”.
Ini bisa kita ukur, apakah anak-anak yang disuplai secara materi oleh orang tuanya, lebih santai menghadapi UN? Atau, bisa saja, mereka yang tidak memiliki materi kecukupan lebih siap menghadapi UN karena mereka disupport orang tuanya secara moral (karena ga bisa support material).

Contoh industry: “perbedaan komitmen kerja pada karyawan dari kota dan desa”.
Ujungnya, nanti bisa buatkan program training. Bagi karyawan desa, atau kota, diberikan training yang sesuai dengan kapasitas kommitmennya.

Contoh kepribadian/social: “perbedaan perilaku konsumtif mahasiswa dari desa dan dari kota”.
Jelaskan faktornya, dan bisa dijadikan bahan penyuluhan utk anak muda dalam menghilangkan konsumerisme.

Dan banyak hal lagi yang bisa kita explore secara diferensial.

Judul-judul tersebut sebenarnya sudah “basi” ya. Tapi tetap saja, saya belum pernah lihat judul-judul yang katanya “basi” tersebut digarap oleh teman-teman kita. Why?


UJI HITUNG HIPOTESIS DIFERENSIAL
Jika kita menghindari diferensial hanya karena ketakutan kita terhadap hitungan, sebenarnya diferensial lebih mudah dibanding regresi (menurut saya). Karena kita menggunakan unpaired T-Test. Sedikit mirip seperti yang kita gunakan dalam psikologi experiment, hanya berbeda dalam beberapa pengoperasiannya saja.

Saya akan posting mengenai t-test diferensial ini di blog saya nanti Insya Allah.

***

So, jangan batasi diri kita. sekali-kali, ayo kita meneliti diferensial :)
Semoga bermanfaat...



Related Posts