20 Aug 2012

Fakta dan Fenomena Rokok


no offense. tanpa maksud negatif kepada para perokok, tulisan ini dibuat hanya untuk mengungkapkan fenomena rokok.
positif atau negatif, tergantung pada bagaimana kita menyikapinya. dan saya rasa perlu utk men-share masalah ini.
menuju Indonesia Sehat :)
-------------------------------
PART I: BUALAN INDUSTRI ROKOK (Economical Review)

-Mitos
Kata mereka, bila produksi rokok ditekan, maka pendapatan negara akan anjlok, ekonomi masyarakat akan lemah, dan jml pengangguran melonjak. Benarkah?

-Data dan Fakta

1. Penerimaan terendah negara dari rokok, memang cukup besar, yaitu Rp 10 triliun per tahun. Bahkan tahun 2006 rokok "menyumbang" sebesar Rp 42 triliun!

2. Tapi, setoran industri rokok ternyata hanya 1 persen dr keseluruhan penyumbang devisa negara.(rokok itu devisa? bullsh*t)

3. Tapi, daya serap tenaga kerja sektor ini juga ternyata cuma 1 persen.(again, bullsh*t)

 - Data dan Fakta Lainnya

4. Tarif cukai rokok di Indonesia 37 persen. Bandingkan dengan negara lain, Australia dan Thailand 75 persen, Bangladesh 63 persen, India 55 persen, Filipina 55 persen. Tapi di Kamboja cuma 20 persen! (kite ternyata berkiblat ama negara yang miskin, bukan pada negara maju :D )

5. Dari 25 daftar kebutuhan rumah tangga umum, biaya utk rokok menempati posisi kedua setelah padi2an!

6. Rata2 keluarga miskin mengeluarkan 12 persen pendapatan bulanan utk rokok, sedangkan utk pendidikan, hanya 2 persen! Data lainnya, utk beli ikan 6.89 persen, susu dan telur 2.34 persen, dan daging 0.85 persen.


--------------------
BAB II: ROKOK DAN KESEJAHTERAAN (Social Wealth Review)
Data dari Menkokesra, penduduk Indonesia menghabiskan biaya untuk rokok 6 kali lebih besar dibanding biaya untuk pendidikan.
  • Menyinggung soal rokok, pengeluarannya 11 kali lebih banyak dibanding membeli daging untuk keluarga
  • 7 kali lebih banyak dibanding membeli buah-buahan
  • 5 kali lebih besar dibanding biaya membeli telur, susu, asupan protein lainnya, dan biaya kesehatan.
  • Orang yang merokok satu bungkus sehari, dalam waktu 10 tahun saja, dia sudah punya uang yang lebih dari cukup untuk naik haji, atau bahkan untuk menyelesaikan S1 di Universitas Indonesia.
---------------------

PART III: ROKOK DAN KESEHATAN (Health Review)

- di Amerika Serikat, lebih dari 450.000 perokok meninggal karena berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh rokok? Jumlah ini lebih besar daripada jumlah keseluruhan orang yang meninggal karena AIDS, kecelakaan lalu lintas, alkohol, pembunuhan, dan kebakaran!"
- 50% kasus kanker akan hilang, jika tidak ada rokok.
- kanker paru membunuh 90% penderitanya. 90% meninggal 3 tahun setelah didiagnosis positif kanker paru
- pengidap kanker paru berjumlah 30% dari total seluruh kanker yang ada.

---------------------

PART IV: ROKOK DAN POLITIK INDONESIA (Political Review)

1. Indonesia menempati urutan teratas di dunia di lihat dari peningkatan jumlah perokoknya. Padahal di sebagian besar negara, terutama negara maju, jumlah perokok cenderung menurun. (apakah ada hubungan korelasi negatif atau ambivalen antara "jumlah perokok" dengan "kemajuan suatu negara"? boleh diteliti kemudian)

2. 70 % perokok di Indonesia adalah termasuk warga miskin, dan lebih hebat lagi rokok adalah belanja terbesar kedua setelah beras. Jangan-jangan BLT juga untuk beli rokok…….

3. Cukai rokok di Indonesia adalah termurah (persentase terhadap harga rokok) di dunia, setelah Laos. Padahal saya tahu juga( kebetulan saya berkenalan dg orang yg berkecimpung disitu), yg tanpa cukai pun banyak juga dipasar gelap rokok.

4. Cukai rokok yg ditarik oleh pemerintah Indonesia, tak ada sedikitpun yg disalurkan untuk dana kesehatan. Padahal sangat jelas bahanya rokok……..

5. Presiden SBY ketika meresmikan pabrik rokok di Jawa Timur, katanya salah satu tujuannya untuk mensejahterakan rakyat kecil! Memang banyak yg kontradiktif di negeri ini.(lihat part I)

6. Indonesia termasuk dari sedikit negara di dunia yang membolehkan iklan rokok di televisi (aturan ini semakin bebas sejak era gusdur dan mega). Pantesan…..

7. Indonesia bertekad memerangi HIV-AIDS, tapi rokok dapat diakses oleh siapa saja, padahal para penggede bangsa ini tahu kalau rokok merupakan salah satu pintu masuk menuju ke sana (lihat data dari BNN atau BNK di kota anda!, untuk Samarinda, tanya pak Syahrie Ja'ang :D )

8. Ada RPP/RUU tentang pembatasan peredaran/akses rokokyg ada di DPR, tapi sayangnya anggota dewan tidak akan membahasnya sampai tahun 2009 karena dianggap tidak penting! (see the video: hal ini juga tekanan pihak investor asing industri rokok)

9. Katanya kalo merokok itu nasionalis (nyumbang cukai pada negara), padahal pemilik pabrik rokok terbesar di Indonesia dimiliki Philip Morris yg notabene punya Amrik. So, ketika anda merokok ya berarti anda nyumbang pada Amrik. Memang di negeri ini aneh……. (kayaknya banyak dech kita terlalu bermurah hati pada negara lain yg sudah maju).

10. Jangan harap peringatan bahaya merokok dalam setiap bungkus rokok mempan dan diikuti oleh masyarakat kita, lha wong yg di fatwa haram aja, malah laris kayak kacang goreng.

11. Silakan anda menambahinya lagi……………

-------------------

mau lihat fakta tentang rokok yang objektif? see this video.
orang bule sendiri nih yang ngebahas ttg rokok :)
https://www.youtube.com/watch?v=DiyWK3fzTpA

-------------------

from various source:
- yusup a.k.a youtube
- hidayatullah.com
- situs2 Kementerian dan Lembaga Negara
- Yayasan Jantung Indonesia
- Yayasan Kanker Indonesia
- hasil diskusi dan wawancara
- dan lainnya

semoga bermanfaat,
@incefurqan



Bungkus Rokok di Singapura

Lihat Harga Rokok di Singapura (bandingkan dengan kita)

Related Posts