Musa ketika membawa taurat, ditinggalkan oleh Bani Israil, padahal itulah kebenaran.
Isa ketika menyampaikan Injil, hanya diikuti sedikit muridnya, padahal itulah kebenaran.
Muhammad datang dengan wahyu Alquran, dijauhi oleh keluarganya, padahal itulah kebenaran hakiki dari Tuhan.
Jika belum mampu mendirikan kebenaran hakiki dalam hati, jangan lakukan pembenaran atas apa yang sedang kita lakukan.
Mengakui ketidaksempurnaan adalah bagian kesempurnaan.
Yang benar belum tentu banyak, dan yang banyak belum tentu benar.
Kebenaran itu sederhana.
Because the Truth is so simple.
Because the Truth is so simple.