26 Apr 2015

Parametrik dan Non-Parametrik


PARAMETRIK 

parametrik berarti parameter, dan merupakan indikator dari suatu distribusi hasil pengukuran. 

parametrik digunakan ketika:

  1. data adalah kuantitatif (numerik interval ataupun numerik rasio)
  2. lulus uji asumsi

NON-PARAMETRIK

Non-parametrik pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, tahun 1942. metode Non-parametrik dapat digunakan dengan mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan metode statistik parametrik. terutama yang berkaitan dengan distribusi normal. oleh sebab itu, Non-parametrik sering disebut dengan distribution free statistics dan assumption-free test

Non-parametrik banyak digunakan dalam penelitian sosial, sebab penelitian sosial menggunakan data kualitatif.

Non-parametrik digunakan ketika
  1. data adalah kualitatif (nominal atau ordinal)
  2. tidak lulus uji asumsi
intinya, Non-parametrik akan kita gunakan ketika kita tidak memenuhi syarat parametrik.

skema langkah syarat untuk parametrik. jika satu saja tidak terpenuhi,
maka langsung disimpulkan bahwa kita menggunakan non parametrik



KARAKTERISTIK NON-PARAMETRIK

Kelebihannya:

  • syaratnya longgar
  • perhitungan sederhana, mudah, dan cepat
  • data dapat berupa kualitatif
  • distribusi data tidak harus normal
  • untuk memahami metodenya, tidak memerlukan dasar statistik yang mendalam
  • dapat digunakan jika kita menghadapi keterbatasan data
  • lebih efisien jika jumlah sampel sedikit

Kelemahannya:

  • tidak memanfaatkan semua informasi dari data sampel yang ada (hanya sedikit informasi yang bisa di-revealed, informasi yang lainnya jadi pemborosan saja)
  • menjadi kurang efisien jika jumlah sampel besar
  • tidak dapat digunakan untuk peramalan


So, sudah tahu kan kapan harus menggunakan non-parametrik?
jika sudah tahu, tinggal menentukan uji hipotesisnya saja.

silahkan lihat tulisan saya di "Memilih Uji Hipotesis"


Semoga bermanfaat,
---
Ince Ahd Furqan
Previous Post
Next Post