Sehari yang lalu, saya bersama dengan team membuat seminar yang mendatangkan penulis buku “3 menit membuat anak keranjingan belajar”. Dalam materi penyampaiannya, ada satu kalimat yang menggugah, “penting ga sih kita mencintai?”. Mayoritas audience mengamini pernyataan tersebut. Tapi justru Mas Reza Rifanto mengatakan, “tidak penting. Yang penting adalah kita merasa bahwa kita dicintai, dan kita memang pantas untuk hal tersebut...”
Kata bijak tersebut, kemudian saya kutip ketika saya mengajar Senin malam. Salah satu mahasiswa saya bertanya “berarti pak, kalau semua orang berfikir ‘saya harus dicintai’ maka dunia ini penuh dengan orang egois, orang yang mendahulukan keinginannya, dan orang-orang yang jual mahal?”
Saya tersenyum, dan menganggukkan kepala sembari berkata, “saya sepakat dengan anda...” kemudian saya tambahkan:
Bagaimana cara kita agar dicintai oleh orang lain? Bagaimana kita mengusahakan diri menjadi orang yang pantas untuk dicintai? Bukankah itu kita capai dengan selalu berbuat kebaikan kepada sesama...?
Dengan memberikan kasih sayang kepada sesama, maka kita pasti merasa bahwa kita dicintai, dan kita memang pantas untuk dicintai. Jika, semua orang berpikir untuk dicintai, maka apakah akan ada permusuhan di dunia ini...?
Dia pun mencatat kalimat itu. Terbersit dalam matanya sebuah kepahaman baru.
------
Manusia, tidak ada yang sempurna. Hanya saja, kelemahan kita, janganlah pada hal-hal yang melunturkan kecintaan orang kepada kita. Seorang yang cacat fisik pun, akan disenangi bila ia berarti bagi kehidupan kita. Apalah artinya fisik sempurna, jika akhlaqnya justru menyakiti orang lain. Kesempurnaan tersebut akan rusak, karena ketiadaan cinta. Seharusnya, kekurangan-kekurangan kita, akan menjadi genap sempurna, dengan hadirnya cinta.
Marilah kita jadi pribadi yang baik, yang memang layak untuk dicintai oleh yang lain. Sebaik manusia, adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya. I Support Love And Making peace....