Setahu saya, kita akan dimintakan pertanggungjawaban atas segala aspek diri kita di akhirat nanti, kan ya?
Dan itu berarti juga termasuk keilmuan serta pengetahuan/knowledge yang kita miliki. Coba kita merenung, kita yang bisa berbahasa Inggris, selama ini digunakan untuk apa ilmunya? Apakah cuma untuk gagah-gagahan pasang status socmed dengan berbahasa asing biar dikira keren?Kalau kita sadar pertanggungjawaban di hari akhir, tentu kita lebih memilih menggunakan kemampuan tersebut untuk hal bermanfaat. Seperti membantu orang menerjemahkan artikel asing, memberi subtitle pada video yang edukatif, atau sekedar mengalihbahasakan lirik-lirik lagu positif, supaya orang-orang tidak cuma cuap-cuap lagunya, tapi bisa meresapi maknanya dengan baik.Kita merenung lagi. Yang sudah belajar psikologi, selama ini digunakan untuk apa pengetahuannya? Apakah keilmuan tersebut hanya untuk show-off sampai dikira mirip dukun?Padahal, di zaman modern ini, banyak orang mudah 'galau'. Anak-anak generasi Z yang terpapar teknologi informasi terlalu dini juga mengalami perubahan interaksi sosial, sehingga membingungkan orang tua mereka. Mereka semua itu menunggu pencerahan dari orang-orang yang belajar psikologi untuk menjadi perantara solusi bagi mereka.***
Kalau kita memikirkan "masa depan" kita, tentu kita bisa lebih bijak dalam mengaplikasikan keilmuan yang ada. Kita menyadari, masyarakat di sekitar kita sangat beragam keluhannya. Tentu saja pasti ada relung dan ruang kecil dalam kompleksitas problem masyarakat tersebut, yang bisa menjadi lahan kita untuk mengabdikan keilmuan. Masyarakat kita tidak perlu orang pintar. Tapi yang mereka perlukan adalah orang yang bermanfaat, walau baru secuil ilmunya. Cerdas dan pintar itu relatif.
Relawan lulusan SMA yang mengajar di kolong jembatan layang di Jakarta, akan lebih mulia dibanding seorang profesor yang mengurung diri dalam singgasananya.Ayo, kita mulai menebar manfaat dengan secuil apapun ilmu yang kita miliki.
Agar nanti kita bisa dengan ringan mempertanggungjawabkan, ketika Tuhan bertanya untuk apa ilmu kita...
warm regards,
incefurqan.net