23 Apr 2016

Kenapa Kamu Terus Berbuat Baik?


dibenci manusia tidak mesti menjadikan kita penduduk neraka.
tapi, kalau dibenci Tuhan, siapa yang bisa menjamin kita surga?


ketika studi di Jawa Barat dulu, saya terkesan dengan seorang senior. wajahnya teduh dan selalu menebar senyum, namun kantung matanya legam. tampak tanda-tanda kurang tidur di wajahnya.

ternyata, sebagian waktunya habis digunakan untuk mengajari junior-juniornya untuk mengejar ketertinggalan pelajaran di kampus, saya salah satunya. kemudian dia gunakan sisa malamnya untuk belajar bagi dirinya sendiri.

entah kenapa, ada saja orang yang tidak suka dengannya. mungkin karena dia memilih untuk mengajar junior menggunakan bahasa Indonesia, sebuah hal yang "haram" digunakan di kampus berbahasa arab itu.

tapi, karena kecerdasannya, dia tetap menjadi tempat bertanya, bahkan oleh para 'musuhnya' itu.

saya bertanya, "kenapa mengasihi orang yang membenci kita?"

"pro dan kontra itu biasa. bahkan dalam kebaikan. tidak masalah kita dibenci, asal kita dalam kebaikan.
itu lebih baik, daripada kita berhenti berbuat kebaikan untuk menyenangkan sebagian orang,
tapi Tuhan malah benci karena manfaat kita tidak mengalir lagi.

dibenci manusia tidak mesti menjadikan kita penduduk neraka.
tapi, kalau dibenci Tuhan, siapa yang bisa menjamin kita surga?"


***
terakhir dia menelepon saya, sekitar 2 tahun lalu, dan dia sudah berdomisili di Arab Saudi.
tapi percakapan itu akan terus menginspirasi, tentang kenapa kita harus TERUS berbuat baik.



Previous Post
Next Post