20 Jan 2014

Lebih Manusiawi dari Manusia, untuk Kemanusiaan

Ada seseorang, yang saya lihat sedang berbicara dengan nada tinggi melalui selulernya. Dia sedang marah-marah. Saya berpikir, itu pasti bentuk reaksi dia terhadap hal yang dia tidak suka atau tidak harapkan ya?...

Reaksi, dapat berupa bermacam wujud. Berbalik marah ketika dimarahi atau ketika diperlakukan negatif, itu reaksi. Dan itu manusiawi. Artinya, jika anda diperlakukan tidak baik, dan kemudian anda marah, kita tentu berpikir bahwa hal tersebut adalah wajar ya?

Tapi ternyata saya berpikir ulang. Jikapun memang reaksi tersebut dipandang sangat wajar dan manusiawi, apakah efek yang ditimbulkannya akan manusiawi juga sesuai dengan kemanusiaan?

Kita tentu sepakat. Kemarahan yang dibalas dengan kemarahan relatif berujung pada kebencian. Dan, kebencian itu, tidak fitrah dalam kemanusiaan kan?

So, ternyata, terkadang, kita memerlukan sikap yang lebih dari sekedar "manusiawi", sikap yang lebih hebat daripada sikap manusiawi yang kita pahami selama ini.
Ternyata, kita perlu lebih manusiawi dari manusia, agar kemanusiaan dapat ditegakkan.

"Tolaklah kejatahan itu dengan cara yang lebih baik. Sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia" (41:34)

"Why we must go on hating, why can't we live in bliss?" - Yusuf Islam



Powered by Telkomsel BlackBerry®

Related Posts