1 Nov 2011

Life is Pressure

Perlukah mengeluh atas tekanan dalam kehidupan? Berteriak atas himpitan yang menyesakkan, meronta dan menyalahkan takdir yang ditentukan?

Tapi, inilah hidup. Menerima atau tidak, tekanan itu pasti ada. Menolak pun, hanya menyisakan penderitaan yang mendera. Yang kita perlukan hanyalah satu: penerimaan, atas tekanan yand sudah ditentukan. Lagipun, bukankah tekanan itu yang membuat kita lebih menyadari kenikmatan hidup?
Bukankah kemerdekaan negara kita ini lahir dari sebuah tekanan imperalisme dan kolonialisme? Bukankah revolusi bangsa yang terjajah karena menyadari akan tekanan yang menghimpit? Dan bukankah mereka yang berjaya, karena merasa harus menyelesaikan tekanan yang ada.

Penemuan dan perubahan besar dalam sejarah peradaban manusia, adalah karena adanya suatu tekanan. Kehidupan purbakala, perlahan tapi pasti, terus menekan hingga akhirnya nenek moyang kita belajar beradaptasi utk hidup yang lebih baik. kita tidak lagi memakan makanan yang dimasak seadanya, atau bahkan mentah, karena adanya tekanan dan tuntutan. Bahkan tekanan-tekanan konstruktif, berhasil membangun era baru dalam dunia kita, dengan teknologi dan digitalisasi yang sporadis di planet ketiga ini.

Itulah sebabnya, pada hakikatnya, manusia memerlukan tekanan dalam hidupnya. Sebab, tekanan tersebutlah yang membuat manusia survive, dan tekanan tersebutlah yang membuat manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Manusia, sejatinya memerlukan tekanan dan paksaan dalam hidup mereka, agar mereka bertahan hidup dan menghidupi kehidupan dengan lebih baik.

Selamat datang wahai pressure, karenamulah, kami menjadi lebih baik....

Related Posts