hikmah dari ayat tersebut:
- kita tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang buta (tidak sadar, tidak mengakui) akan kesalahannya. meyakini kesalahan, adalah syarat taubat, dan juga syarat untuk mendapatkan cahaya petunjuk.
- tersadarnya manusia kembali ke jalan kebenaran, semua bermula dari hidayah Tuhan (seperti yang dijelaskan dalam 25: 56, dan 35:8).
seorang da'i, hanya mengusahakan. tidak menentukan. Tuhanlah yang memilih orang yang dikehendakinya untuk diberi hidayah. - mereka yang beriman dan yang bertawakkal-lah, yang akan mengikuti petunjuk, dan mengikuti risalah dakwah yang sampai kepadanya.
itulah jawaban, kenapa terkadang kita didakwahi, tapi "ga kena" di hati kita.
sebab, itulah gambaran kadar keimanan kita, dan itulah ukuran besaran tawakkal kita padaNya
Lalu apakah seorang penyeru kepada kebaikan harus menyerah?
lihatlah 6:69